PUISI
IBU
ku sembilan bulan lamanya
Sayangmu sudah kurasakan detik itu juga ibu
Langkahmu capekmu semestapun haru
Dalam belaian sedalam lautan
Beliyau tidak meminta
Beliyau ikhlas apa adanya
Membelai tulus dipangkuannya
Gunung intan pun tak mampu samainya
Sopankah kita menyapanya
Lembutkah jemari ini untuknya
Rasakan warna sentuhan selamanya
Jangan lukai perasaan sedih untuknya
Maafkan aku ibu, jika aku pernah kasar padamu
Aku anakmu yang belum cukup bahagiakanmu
Seringkali masih datang meminta bantuanmu dan membuat hatimu bimbang ibu atas kabarku
Sampai kapankah kesempatan ini masih ada untuk melihatmu?
GURU
Kaupanjat pinang ambil segudang ilmu untuk kucuranku
Datang sebelum kami tepat lonceng belum berbunyi
Disela mengajar didik kami seperti pesawat
Terbang membawa harapan tunas impian
Mailaikat jagalah hati hati mereka dari sengsara
Jalan mereka jauh pikullah
Sore menjelang kadang dia belum pulang
lebih dari separu harinya tertuang untuk kami, lebih dari keluarga
Lebih dari sekedar ilmu yang berbenih
Tapi cinta akan naluri kehidupan
Saudara akan kenangan
Melekat pada setiap kecil yang kau ajarkan
Sekarang aku jadi orang
Tunas bangsa melanjutkan perjuanganmu
Kucari kau sampai ketemu tuk beri bungkus keindahan
Guru tak mampu ucpan trimakasih ini terlontar, karena jasamau lebih dari lautan tak terambang dan tak habis olehkehidupan
SAHABAT
“Sahabat sejati”
Banyak yang mengartikan persahabatan sejati
Memiliki makna berbeda di tiap daerah
Tetapi tetap satu utama intinya
Saling adil dalam memberi
Tanpa ada kaitan ini lemah tak berdaya
Sedikit perbedaan bawa aku perbaikan
Persahabatan kita teruji 4 musim
Tetap berbagi ditiap musimnya
Aku memegang kartumu kartu as dan king
Tapi semua terjaga sempurna
Bebaskan sikap liarku
Liar untuk berkawan
Contoh persahabatan cinta sejati ini
Akan selalu kita bawa sampai keriput
Dan ceritakan kepada anak cucu kita
0 komentar:
Posting Komentar